Mooer Shimverb Review (Indonesia)
Pedal effect dari pabrikan Shenzhen Mooer Audio Co, Ltd yang berpusat di Shenzhen - China ini memang cukup unik. Dari bentuknya yang mungil dan mengusung kesan sederhana namun tidak mengurangi kualitas dari effect yang dihasilkan untuk berbagai jenis alat musik.
Untuk diketahui Shenzhen Mooer Audio Co, Ltd merupakan perusahaan inovatif energik dan teknologi yang berdedikasi dalam meneliti dan membuat alat musik elektronik dan peralatan audio dengan menerapkan teknologi mutakhir.
Salah satu produk Mooer yang unik adalah Micro Effect. Dan kali ini akan sedikit kita bahas tentang salah satu Micro Effect yang dimiliki oleh Mooer yang ditawarkan untuk pengaturan reverb, Mooer ShimVerb.
|
Mooer ShimVerb |
Bentuk dan Ukuran :
Mooer ShimVerb memiliki ukuran yang cukup kecil sekitar 93.5mm (D) × 42mm (W) × 52mm (H) dan memiliki berat 170g hampir seukuran bungkus rokok. Dengan material logam membuat micro effect ini terlihat kokoh. Karena ukurannya yang cukup kecil kita dapat menghemat tempat pada pedalboard. Tidak ada tempat untuk baterai yang biasa digunakan dipedal effect yang lain. Untuk daya listrik Mooer ShimVerb hanya menggunakan daya dari AC adapter 9V DC, yang berada pada sisi depan pada port DC IN.
Untuk Input dan Output Jack berada pada sisi kanan dan kiri (kanan untuk input dan kiri untuk output) dengan Impedansi masing-masing Input 470k Ohms dengan jack 1/4” monaural untuk Input dan Output 100 Ohms dengan jack 1/4” monaural.
Dibagian panel terdapat switch On/Off dengan bahan yang sangat kuat. Diatas switch On/Off terdapat indikator power dengan LED berwarna biru terang yang memudahkan user untuk mematikan atau menghidupkan pedal effect.
Switch Control :
Diatas LED power terdapat knob Decay yang berfungsi untuk mengatur gema yang ditimbulkan dari reverb tersebut. Dilanjutkan dengan posisi diatasnya terdapat Level dan Color. Level berfungsi untuk mengatur percampuran antara suara gitar dan ketebalan reverb yang dihasilkan, semakin besar semakin peka reverb yang dihasilkan dan suara gitar akan berkurang. Color berfungsi berfungsi untuk mengatur jenis resonansi reverb yang dihasilan, semakin besar maka berpengaruh terhadap besar resonansi yang dihasilan effect tersebut. Dan panel terakhir adalah switch untuk memilih beberapa jenis reverb yang diantaranya terdapat Room, Spring, dan Shimmer.
Room : Menimbulan reverb akustik dengan range suara dari kamar ke ruangan.
Spring : Mensimulasikan reverb vintage tahun 60an.
Shimmer : Membuat musik lebih bersinar dengan range suara yang lebih lebar, sedikit terlihat adanya reverb berupa suara string.
Kesimpulan :
Micro effect yang bisa diandalkan dengan harga yang tidak terlalu mahal, material yang kuat dan bentuk yang mungil mempermudah user untuk menata pada pedalboard maupun single effect. Fungsi shimmer yang jarang dimiliki oleh effect reverb yang lain membuat reverb terasa lebih bersinar. Penggunaan pada gitar akustik sebagai reverb cukup direkomendasi penulis.